Kondiloma Akuminata

Definisi
Kondiloma akuminata
(KA) adalah penyakit IMS disebabkan human papillomavirus (HPV) tipe tertentu dengan kelainan berupa fibroepitelioma di kulit dan mukosa.
Sinonim
Genital warts, kulit genital, penyakit jengger ayam
Etiologi
§ HPV merupakan virus tidak berkapsul, ukuran kecil, kapsid ikosahedral dan genom DNA rantai ganda berbentuk sirkular.
§ Berdasarkan hibridisasi DNA : terdapat > 70 genotype human papillomavirus
§ > 20 jenis HPV khas ditemukan di epitel genitalia. HPV 6 dan 11 menyebabkan genital warts; HPV 16, 18, dan 31 berhubungan erat dengan displasia genital berat dan karsinoma.

Penularan
§ Infeksi HPV ditularkan melalui kontak seksual langsung.
§ Inkubasi umumnya kisaran 2-3 bulan.
§ Penularan melalui fomites berperan dalam epidemiologi kutil di kulit.
§ Kutil di anus akibat hubungan seks anogenital, biasanya disebabkan oleh HPV 6.
§ Insidens KA di mulut akibat hubungan seks per-oral dengan pasangan terinfeksi.

Manifestasi klinis
Infeksi HPV Subklinis
§ Spektrum klinis bervariasi mulai dari tidak ada kelainan epitel yang terlihat melalui magnifikasi atau biopsi sampai adanya kutil yang terlihat dengan mata telanjang. Mikrolesi hanya terlihat dengan magnifikasi (misalnya kolposkopi) setelah aplikasi asam asetat.
§ 50% penderita ♂ dan ♀ yang didiagnosis dengan menggunakan PCR, pada pemeriksaan mikroskopis atau kolposkopi memberikan hasil negatif.
§ Pemeriksaan kolposkopi setelah aplikasi asam asetat memperlihatkan tempat lesi spesifik. Tampak lesi berwarna putih opak dan berbatas tegas.
Kutil genital pada ♂
§ Terdapat 3 bentuk : kondiloma akuminata (exophytic condylomas), papular dan datar/flat.
§ Lesi tersering adalah kondiloma akuminata: kutil seperti daging, lunak, ada vakularisasi. Predileksi : di frenulum, sulkus koronarius, prepusium, batang penis dan skrotum.
Dapat mengenai uretra, menyebabkan perdarahan uretra atau duh tubuh uretra, dan perubahan aliran urine. Tetapi umumnya asimtomatis.
§ Lesi papular lebih sering di daerah relatif kering, terutama di batang penis, biasanya multipel, ukuran 1-5 mm (DD/ veruka vulgaris).
§ Flat Condyloma mengenai area yang sama dengan exophytic condylomas, biasanya multipel dan dapat konfluen. Umumnya subklinis.

Kutil genital pada ♀
§ Exophytic condylomas khas timbul pertama kali di fourchette dan sekitar labia, dapat menyebar cepat ke bagian lain di vulva. Kisaran 20% juga ditemukan di perineum dan perianal. Dapat mengenai semua bagian vagina dan pada beberapa ♀ dapat mengenai seluruh vagina.
§ Kutil papular mengenai bagian luar genital misalnya labia mayora dan perineum.
§ Exophytic condylomas servik terdapat pada 6% ♀ dengan atau tanpa kutil di vulva.
Kutil di anus
§ Kutil di perianal biasanya kondiloma akuminata.
§ Lebih dari 50% ♂ dengan external anal warts terdapat kondiloma intenal yang mengenai epitel skuamosa, tetapi jarang melewati perbatasan anus (anorectal junction).

Giant Condyloma
§ Kondiloma genital dan anal dapat mencapai ukuran besar. Kondiloma vulva ukuran besar dapat terjadi pada ♀ dengan penurunan imunitas seluler, misalnya kehamilan, penyakit Hodgkin, AIDS, atau mendapat pengobatan imunosupresif.
§ Awalnya seperti kutil, kemudian membesar, keras, ekstensif, destruksi, tetapi tidak metastase. Pada pemeriksaan histologis tampak jinak, terdiri dari jaringan kondiloma.

Neoplasia intraepitel
§ Displasia atau neoplasia intraepitel di serviks, epitel skuamosa genital lain, dan anus dapat disebabkan oleh infeksi baru atau reaktivasi HPV tipe 16 atau 18

Diagnosis
§ Diagnosis berdasartkan gejala klinis
§ Bila lesi meragukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang :
1. Tes asam asetat 5 %. Dioleskan dengan lidi kapas di daerah yang dicurigai, dalam beberapa menit lesi berubah warna menjadi putih (acetowhite).
2. Kolposkopi. Dapat dilakukan bersamaan dengan tes asam asetat.
3. Pemeriksaan histopatologi : papilomatosis, akantosis, rete ridge memanjang dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi pada sitoplasma (koilosit)
4. Papaniculaou smears untuk mendeteksi neoplasma serviks
5. Deteksi DNA HPV komersial (misalnya tes VIRAPAP) dan PCR
Diagnosis banding
§ Pearly penile papules : varian normal kelenjar sebasea di sulkus koronarius berupa papul warna sama kulit sekitar/ putih kekuningan, 1-2 mm, diskret, gambaran cobblestones
§ Kondiloma lata sifilis sekunder di area lembab misalnya di vulva dan anus.
§ Lesi granulasi donovanosis kronis dapat menyerupai kondiloma anal atau genital.
§ Moluskum kontagiosum mudah dibedakan dengan penyakit ini.
§ Karsinoma sel skuamosa kadang sulit dibedakan, sehinga diperlukan pemeriksaan biopsi.
Pengobatan
§ Kemoterapi :
– Tingtur podofilin 10 – 25%. Daerah sekitar lesi dilindungi dengan vaselin agar tidak iritasi. Tingtur podofilin dioleskan selama 4-6 jam, lalu dicuci. Pengobatan 2 x seminggu sampai lesi hilang. Setiap kali pemberian < 0,5 cc karena akan diabsorpsi dan toksik. Kontraindikasi pada wanita hamil.
– Podofilitoksin 0,5 %. Dioleskan 2 kali sehari selama 3 hari
– Asam trikloroasetat (TCA) 50 %. Dioleskan seminggu sekali. Boleh untuk wanita hamil.
– Krim 5-fluorourasil 1-5 %, setiap hari sampai lesi hilang. Untuk lesi di meatus uretra.
§ Tindakan bedah :
– Bedah skalpel
– Bedah listrik : elektrodesikasi/elektrokauterisasi
– Bedah beku (N2 cair, N2O cair)
– Bedah laser CO2
§ Interferon suntikan intramuskular/intra lesi atau bentuk krim
§ Imunomodulator untuk lesi luas dan resisten terhadap pengobatan
Pencegahan
§ Strategi terpenting untuk pencegahan morbiditas infeksi HPV genital yaitu skrining sitologi servik. Skrining tahunan direkomendasikan pada individu dengan riwayat HPV dan risiko IMS lain. Kondom mengurangi risiko infeksi HPV (belum ada bukti empiris).
§ Konseling : jangan memiliki pasangan seksual multipel.

Untuk menghilangkan keputihan dan seputar masalah wanita gunakan Natural crystal X
hub 081399295740

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Terima kasih.